Bahayakah anemia pada ibu hamil ?
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam
kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit penyulit
yang dapat timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran
prematurs, persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam
berkontraksi (inersia uteri), perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya
kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun
pasca bersalin serta anemia yang berat (<4 gr%) dapat menyebabkan
Gangguan jantung (dekompensasi kordis). Kedinginan akibat suhu tubuh menurun (Hipoksia) akibat anemia dapat menyebabkan syok dan
kematian ibu pada persalinan (Wiknjosastro, 2007).
Apa itu anemia ?
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr %
pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil 10,5 gr % pada trimester II
(Cunningham,, 2005). Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil mengalami
hemodelusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30 % sampai 40 %
yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu.
Bahaya anemia pada kehamilan?
Pengaruh anemia pada kehamilan. Risiko pada masa antenatal : berat
badan kurang, plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir), eklamsia (darah tinggi), ketuban pecah dini, anemia pada persalinan menyebabkan mengedan lemah, perdarahan, syok, dan pada masa nifas rahim sulit kembali ke bentuk semula.
Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi?
Bayiprematur, gawat janin, sulit bernafas
Apa yang bisa ibu lakukan?
Lakukan tes Hb (cek anemia) dan minta terapi oleh bidan anda apabila anda mengalami anemka. Tes darah dilakukan pada saat trimester 1 dan trimester 2
Info tes anemia
WA : 081513310693
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam
kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit penyulit
yang dapat timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran
prematurs, persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam
berkontraksi (inersia uteri), perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya
kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun
pasca bersalin serta anemia yang berat (<4 gr%) dapat menyebabkan
Gangguan jantung (dekompensasi kordis). Kedinginan akibat suhu tubuh menurun (Hipoksia) akibat anemia dapat menyebabkan syok dan
kematian ibu pada persalinan (Wiknjosastro, 2007).
Apa itu anemia ?
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr %
pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil 10,5 gr % pada trimester II
(Cunningham,, 2005). Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil mengalami
hemodelusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30 % sampai 40 %
yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu.
Bahaya anemia pada kehamilan?
Pengaruh anemia pada kehamilan. Risiko pada masa antenatal : berat
badan kurang, plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir), eklamsia (darah tinggi), ketuban pecah dini, anemia pada persalinan menyebabkan mengedan lemah, perdarahan, syok, dan pada masa nifas rahim sulit kembali ke bentuk semula.
Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi?
Bayiprematur, gawat janin, sulit bernafas
Apa yang bisa ibu lakukan?
Lakukan tes Hb (cek anemia) dan minta terapi oleh bidan anda apabila anda mengalami anemka. Tes darah dilakukan pada saat trimester 1 dan trimester 2
Info tes anemia
WA : 081513310693
Tidak ada komentar:
Posting Komentar